Jurnal Kehamilan #3: Periksa Kandungan Pertama - Saat Pandemi!
Hamil saat pandemi bukan hal yang bisa dialami oleh semua perempuan. Jadi, kalau kita sedang berjuang dengan kehamilan pada masa seperti ini, berarti kita dipercaya Allah SWT untuk mampu menghadapinya dengan sebaik mungkin. Masa kemampuan super ini nggak dimaksimalkan, ya kan?
Ada dua hal yang dilakukan saat pemeriksaan kehamilan pertama (Usia kandungan trimester 1) yaitu USG 2D dan konsultasi detail.
Singkatnya, NT adalah deteksi dini kelainan kromosom pada janin seperti Down Syndrom, Trisomi 18, Trisomi 13, dengan cara mengukur ketebalan cairan yang menumpuk di bagian belakang leher/tengkuk janin. Janin tanpa kelainan kromosom akan menunjukkan ketebalan maksimal 3 mm. Sedangkan jika ditemukan ketebalan lebih dari 3 mm, Bumil akan dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dr. Erdwin menyebutkan bahwa cek NT bisa dilakukan pada usia kehamilan kami, namun tidak semua USG berhasil karena posisi janin seringkali tidak mendukung. Senangnya, bayi gemas kami malah berubah posisi badan saat NT mau dilakukan, sehingga tengkuknya jadi terlihat jelas dan bisa diukur. Deg-degan kedua: melihat hasil ukuran NT dan Alhamdulillah 0,89 mm.
Dalam pemeriksaan pertama kami ini, Alhamdulillah bayi gemas kesayangan sangat kooperatif. Selain memudahkan dokter dalam cek NT, banyak cerita Bumil bahwa sangat beruntung jika bisa melihat bayi bergerak saat USG. Dalam USG 2D kami, bayi gemas justru aktif bergerak, mungkin hingga 3 kali gerakan yang terlihat jelas dan beberapa gerakan halus. Selain memudahkan dokter dan Ibu-Bapaknya melihat berbagai kondisi dalam perut, sepanjang proses menunggu hingga pulang selama 2 jam, aku tidak mual sama sekali.
Untuk biaya bisa ditanyakan langsung ke nomor telepon laboratorium bersangkutan, biasanya akan dijawab kok. Aku bener-bener tanya satu per satu ke Bio Medika dan dijawab dengan sangat sabar. *Online wink ke Mba-mba Costumer Service Bio Medika*
Aku akan berbagi cerita tentang pemeriksaan kandungan yang pertama kali aku lakukan pada kehamilan ini karena aku tau betapa sulitnya pada waktu itu mencari referensi untuk sekadar menenangkan diri sendiri *Big hug para bumil era pandemi*
Tentang bagaimana menemukan Obgyn untuk pemeriksaan pertama saat pandemi dan tips-tips lain bisa liat post sebelumnya yaa..
SEBELUM PERIKSA
Kami memutuskan berkonsultasi dan memeriksakan kehamilan ke Dr Erdwin Rakun, Sp.OG, di Klinik pribadinya di Kemanggisan, Jakarta Barat. Sengaja kami memilih memeriksakan kandungan saat usia kehamilan 11 Minggu (Berdasarkan penghitungan aplikasi kehamilan), karena berbagai pertimbangan: Lebih banyak kondisi yang bisa dilihat dari janin pada minggu ke-11, kondisi fisik sudah lebih kuat untuk melakukan perjalanan pemeriksaan, dan tidak ada keluhan berarti sepanjang proses kehamilan sehingga kami rasa belum perlu untuk bersegera ke dokter sebelum minggu ke-11. Tapi, abaikan semua pertimbangan di atas jika ternyata Bumils menghadapi kondisi seperti perdarahan, terlalu lemas atau pingsan, turun berat badan secara drastis atau muntah terlalu berlebihan sehingga kekurangan nutrisi.
Sebelum berangkat, persiapannya sudah kek mau perang Bebs. Hand sanitizer siap sedia di saku, tisu selalu disiapkan untuk menyentuh semua benda, dan meski sudah menggunakan tisu, tetap saja sanitizer disemprot segera setelahnya. Berikut beberapa #TipsBumilAmatir periksa kandungan saat pandemi:
- Putuskan siapa dokter pilihan, cek lokasi periksa dan reservasi via telepon minimal 3 hari sebelumnya. Ini sangat penting untuk mengurangi waktu keberadaan di fasilitas umum, meskipun berupa klinik praktek. Karena kita tidak pernah bisa prediksi sepadat apa pengunjung dan seberapa tinggi resiko paparan virus yang mungkin terjadi.
- Catat semua pertanyaan yang akan dikonsultasikan kepada dokter, jangan ragu buka catatan di hadapan dokter. Sehingga waktu keberadaan di ruangan lebih efektif/tidak terlalu lama dan semua keluhan bisa ter-checklisted.
- Pastikan selalu makan sehat, mengonsumsi vitamin C dan jaga daya tahan tubuh sejak awal kehamilan dan jangan menurun intensitasnya sepanjang kehamilan. Daya tahan tubuh yang baik adalah penangkal virus paling efektif baik dalam kondisi periksa kehamilan apalagi menjelang kelahiran.
- Gunakan dan siapkan APD: Masker atau faceshield, atau sarung tangan jika perlu, jangan terlalu sering membuka ponsel, atau jika perlu, pastikan tangan bersih ketika membuka ponsel. Bawa disinfektan dan yang terpenting untuk Bumil yang suka kebelet pipis, bawa disinfektan ke toilet untuk mengusap tombol flush dan keran air, buka dan tutup pintu toilet dengan tisu dan segera cuci tangan setelah menyentuh apapun.
- Segera pulang dan bersihkan badan setelah sampai di rumah. Rendam semua pakaian dengan sabun cuci dan cairan disinfektan seperti (Det*l) jika ada.
- Pastikan membuat janji untuk kunjungan berikutnya, sehingga kita bisa mempersiapkan kebutuhan lain. Misalnya hasil cek laboratorium atau daftar pertanyaan untuk konsultasi berikutnya.
Oh iya jika memilih menggunakan taksi online seperti kami, pastikan Bumil memilih armada yang ter-proteksi ya, biasanya ada opsinya ketika memesan di aplikasi. Jadi di sekeliling sopir sudah ada pembatas plastik tebal, hand sanitizer, tisu kering dan tisu basah serta pastikan driver menggunakan masker. Jangan ragu untuk bilang bahwa kita sedang hamil sehingga lebih rentan, dan minta bawa mobilnya hati-hati yaa.. *Ribet banget guwa
DI RUANG PERIKSA
Sebagai Bumil amatir, segala pertanyaan cupu segera meluncur ketika bertemu dokter. Untungnya dr. Erdwin sepertinya memaklumi kecupuan Bumil baru ini sehingga meladeni setiap pertanyaan dengan santai dan becandaan. Sesaat melihat tanggal akad nikah dan hari pertama mens terakhir, dokter nyeletuk: Wah, langsung jadi ya. Nggak sempet resepsi dulu dong..
Ada dua hal yang dilakukan saat pemeriksaan kehamilan pertama (Usia kandungan trimester 1) yaitu USG 2D dan konsultasi detail.
Menjelang USG, perawat sampe gemes karena aku susah memposisikan diri dan kaku sekali. Suami juga terlihat kaku dan deg-degan, sehingga tidak sempat melihat tulisan dilarang merekam di ruangan. Posisi suami sudah sigap dengan kamera aktif merekam layar USG untuk mengabadikan penampakan pertama bayi kesayangan. Deg-degan pertama kami, karena akan bertemu bayi gemas pertama kali meski melalui gelombang ultrasonografi.
Lalu terlihatlah gambar itu, hitam putih abu-abu di layar. Aku masih terus bertanya dan dokter terus menjawab, kurang terfokus pada bentuk janin. Sampai akhirnya alat USG menyoroti bentuk bayi gemas dengan kepala dan badan lonjong seperti pepaya mini. Ketika alat bergeser, muncul lah sepasang tangan mungil dan si bayik terlihat seperti cegukan. CEGUKAN DONG DIAAA. Saat itu seluruh tubuhnya bergoyang sekitar 2 detik dan jari kakiku meringkel gemas bukan kepalang. Di menit berikutnya, bayi gemas kami berubah posisi sehingga kedua kaki, tangan dan kepala serta lehernya terlihat jelas.
Aku dengan polos bilang ke dokter: Ternyata beneran hamil ya Dok.. ada bentuknya. Kalau ngga lihat langsung gini masih ngerasa ngga yakin gitu...
#TipsBumilAmatir #DaftarPeriksaTrimester1, hal penting yang harus diperhatikan dan ditanyakan saat USG pertama khususnya jika sudah berusia minimal 11 minggu adalah, minta bantuan dokter memastikan:
Lalu terlihatlah gambar itu, hitam putih abu-abu di layar. Aku masih terus bertanya dan dokter terus menjawab, kurang terfokus pada bentuk janin. Sampai akhirnya alat USG menyoroti bentuk bayi gemas dengan kepala dan badan lonjong seperti pepaya mini. Ketika alat bergeser, muncul lah sepasang tangan mungil dan si bayik terlihat seperti cegukan. CEGUKAN DONG DIAAA. Saat itu seluruh tubuhnya bergoyang sekitar 2 detik dan jari kakiku meringkel gemas bukan kepalang. Di menit berikutnya, bayi gemas kami berubah posisi sehingga kedua kaki, tangan dan kepala serta lehernya terlihat jelas.
Aku dengan polos bilang ke dokter: Ternyata beneran hamil ya Dok.. ada bentuknya. Kalau ngga lihat langsung gini masih ngerasa ngga yakin gitu...
#TipsBumilAmatir #DaftarPeriksaTrimester1, hal penting yang harus diperhatikan dan ditanyakan saat USG pertama khususnya jika sudah berusia minimal 11 minggu adalah, minta bantuan dokter memastikan:
- Semua organ tubuh major/utama si janin lengkap
- Detak jantung dan panjang janin, apakah normal untuk seusianya atau tidak.
- Usia Kehamilan sesuai hasil USG, karena bisa jadi akan berbeda dengan hitungan manual atau aplikasi. (Dalam kasusku, pada kehamilan hitungan manual 10 Minggu, dibaca berusia 12 minggu 3 hari dan ini akan menjadi patokan tetap sepanjang kehamilan, nggak peduli kami protes kenapa hari pertama mens terakhir sudah dihitung hamil 1 minggu meskipun kite belom kewong. Ini konsensus dokter!).
- Tanyakan HPL (Hari Perkiraan Lahir). HPL yang akan dijadikan kiblat adalah HPL hasil USG pertama di trimester pertama (Juga berdasarkan konsensus dokter kandungan sedunia)
- Tanyakan semua gejala yang dialami, serta do and don'ts dalam kehamilan.
- Kalau bisa, minta dokter melakukan cek NT atau Nuchal Translucency jika memungkinkan. Apakah itu?
"Nuchal translucency (NT) is the sonographic appearance of a collection of fluid under the skin behind the fetal neck in the first-trimester of pregnancy. The term translucency is used, irrespective of whether it is septated or not and whether it is confined to the neck or envelopes the whole fetus. In fetuses with chromosomal abnormalities, cardiac defects and many genetic syndromes the NT thickness is increased."*
Singkatnya, NT adalah deteksi dini kelainan kromosom pada janin seperti Down Syndrom, Trisomi 18, Trisomi 13, dengan cara mengukur ketebalan cairan yang menumpuk di bagian belakang leher/tengkuk janin. Janin tanpa kelainan kromosom akan menunjukkan ketebalan maksimal 3 mm. Sedangkan jika ditemukan ketebalan lebih dari 3 mm, Bumil akan dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dr. Erdwin menyebutkan bahwa cek NT bisa dilakukan pada usia kehamilan kami, namun tidak semua USG berhasil karena posisi janin seringkali tidak mendukung. Senangnya, bayi gemas kami malah berubah posisi badan saat NT mau dilakukan, sehingga tengkuknya jadi terlihat jelas dan bisa diukur. Deg-degan kedua: melihat hasil ukuran NT dan Alhamdulillah 0,89 mm.
Dalam pemeriksaan pertama kami ini, Alhamdulillah bayi gemas kesayangan sangat kooperatif. Selain memudahkan dokter dalam cek NT, banyak cerita Bumil bahwa sangat beruntung jika bisa melihat bayi bergerak saat USG. Dalam USG 2D kami, bayi gemas justru aktif bergerak, mungkin hingga 3 kali gerakan yang terlihat jelas dan beberapa gerakan halus. Selain memudahkan dokter dan Ibu-Bapaknya melihat berbagai kondisi dalam perut, sepanjang proses menunggu hingga pulang selama 2 jam, aku tidak mual sama sekali.
Oh iya, jika dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium untuk Bumils, sebaiknya dilakukan yaa. Apalagi di kehamilan pertama. Biasanya Obgyn akan memberikan rujukan ke laboratorium untuk pemeriksaan mendetail yang akan sangat berguna bagi kesehatan kehamilan. Untukku, tes aku lakukan 1 minggu sebelum kunjungan periksa berikutnya. Pada pemeriksaan pertama, aku dirujuk untuk memeriksakan komponen berikut ini. Tentu saja setiap kondisi berbeda-beda ya..
- Hematologi Rutin : Pemeriksaan darah lengkap meliputi hemoglobin, eritrosit, leukosit, trombosit dan Hematokrit. Anemia dan gejala penyakit darah lainnya akan terlihat di sini.
- Golongan Darah : Meski sudah tau golongan darahku, aku tetap periksa lagi karena lupa Rh (Rhesus)-ku positif atau negatif (Sok-sokan banget kan, kali aja ada turunan bule). Ini penting banget buat kondisi darah janin nanti, terlebih jika kita memiliki Rh yang berbeda dengan suami.
- Urinalisis : Kaitannya nanti dengan kondisi kesehatan saluran kemih dan deteksi dini hal-hal dari urin. Pada hasil lab, aku banyak dapet pe-er di sini nih.
- SGOT/AST : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase ini terdapat di hati Bumils. Jika kadarnya tinggi, artinya organ hati mengalami gangguan.
- SGPT/ALT : Tes ini mengukur tingkat enzim ALT dalam darah. Jika terlalu tinggi, bisa jadi hati juga mengalami gangguan.
- Ureum : Menurut HaloDoc, tes ureum digunakan untuk menentukan kadar urea nitrogen dalam darah yang merupakan sisa zat metabolisme protein, dan zat ini seharusnya dibuang melalui ginjal. Jika ureum tinggi, artinya ada gangguan pada fungsi ginjal Bumils.
- Kreatinin : Sama seperti tes ureum, jika kadar kreatinin tinggi, maka dikhawatirkan ada masalah pada fungsi ginjal.
- Trigliserida : Semakin tinggi Trigliserida, artinya kadar lemak dalam darah juga tinggi.
- Kolesterol Total : Jangan syok kalau kolesterol meningkat drastis, karena hal ini biasa terjadi pada Bumils. Ambang normal Bumil menurut dr Erdwin adalah 250 mg/dL. Lebih beberapa puluh dari itu juga masih ditolerir (Tergantung penilaian dokter ya, jika sudah terlalu tinggi harus ditreatment khusus)
- Glukosa Sewaktu : Hati-hati kalau di atas 200 ya Bumils, apalagi jika sebelumnya gula darah kita tidak pernah tinggi. Diabetes Gestasional bisa terjadi dan membahayakan kehamilan.
- HBsAg Kualitatif : Tes ini akan mendeteksi Hepapatis B. Bumil dilarang Hepatitis B karena beresiko menularkan kepada janin! Sebelum menikah juga tes ini seharusnya dilakukan yaa, karena kan kita ndak tau kapan diberikan rejeki hamil. Ngeri lho kalo masih ada Hepatitis B dan sudah ada janin di kandungan tanpa disadari. Aku melakukan tes ini sebelum menikah, dan aku ulangi lagi setelah dirujuk pasca pemeriksaan kehamilan.
- Anti HIV : Aku tidak ambil, karena sudah pernah melakukan tes HIV sebelum menikah, meskipun di kotaku, calon manten yang belum aktif secara seksual belum disarankan oleh Puskesmas untuk melakukan tes HIV. Btw, ini juga tes dengan biaya termahal dari list ini haha.
Kok se-detail itu sih? Apakah wajib?
Tidak ada pemaksaan, tapi sebaiknya dilakukan. Aku sendiri memilih untuk melakukan prosedur ini, karena sudah sekian lama tidak melakukan tes kesehatan dan hasil dari tes juga dapat digunakan untuk mengukur apa saja kondisi tubuh kita sebagai Bumil yang perlu ditreatment untuk menjaga janin tetap sehat. Benar saja, dari hasil lab aku ternyata mengalami anemia dan bakteri serta leukosit urin yang mengindikasikan Infeksi Saluran Kemih (ISK). Meskipun umum dialami oleh Ibu Hamil, Anemia dan ISK bisa berbahaya untuk janin jika tidak diatasi sejak dini. ISK bahkan bisa menyebabkan ketuban pecah dini dan kelahiran prematur jika dibiarkan terus menerus. Karena ngeri, konsultasi dan treatment aku lakukan maksimal dan Alhamdulillah dalam 2 minggu sudah teratasi. Sepele Gez, karena aku suka nahan pipis! Bumil plis, JANGAN DOYAN NAHAN PIPIS YAAA. Cari hobi baru aja yuk.
Tidak ada pemaksaan, tapi sebaiknya dilakukan. Aku sendiri memilih untuk melakukan prosedur ini, karena sudah sekian lama tidak melakukan tes kesehatan dan hasil dari tes juga dapat digunakan untuk mengukur apa saja kondisi tubuh kita sebagai Bumil yang perlu ditreatment untuk menjaga janin tetap sehat. Benar saja, dari hasil lab aku ternyata mengalami anemia dan bakteri serta leukosit urin yang mengindikasikan Infeksi Saluran Kemih (ISK). Meskipun umum dialami oleh Ibu Hamil, Anemia dan ISK bisa berbahaya untuk janin jika tidak diatasi sejak dini. ISK bahkan bisa menyebabkan ketuban pecah dini dan kelahiran prematur jika dibiarkan terus menerus. Karena ngeri, konsultasi dan treatment aku lakukan maksimal dan Alhamdulillah dalam 2 minggu sudah teratasi. Sepele Gez, karena aku suka nahan pipis! Bumil plis, JANGAN DOYAN NAHAN PIPIS YAAA. Cari hobi baru aja yuk.
Untuk biaya bisa ditanyakan langsung ke nomor telepon laboratorium bersangkutan, biasanya akan dijawab kok. Aku bener-bener tanya satu per satu ke Bio Medika dan dijawab dengan sangat sabar. *Online wink ke Mba-mba Costumer Service Bio Medika*
SETELAH PERIKSA
Sebelum pulang jangan lupa pastikan ke dokter dan petugas di klinik kapan jadwal periksa selanjutnya agar bisa bersiap-siap. Beberapa hari sebelum pemeriksaan selanjutnya, jangan lupa telepon lagi ke klinik untuk mengingatkan jadwal dan mengambil nomor antrian.
Nah, setelah sampai ke rumah pastikan Bumil segera cuci tangan, ganti baju dan mandi ya setelah kembali ke rumah. Suami juga harus melakukan hal yang sama. Percuma dong yang bersih dan steril kita doang ye kan.
Setelah itu, aku langsung membuka dokumen-dokumen hasil pemeriksaan. Hal-hal ini yang aku lakukan. #TipsBumilAmatir pasca periksa kehamilan pertama:
Setelah itu, aku langsung membuka dokumen-dokumen hasil pemeriksaan. Hal-hal ini yang aku lakukan. #TipsBumilAmatir pasca periksa kehamilan pertama:
- Mencatat semua kode-kode huruf dan angka di hasil USG dan buku periksa, kemudian mencatatkan semuanya di satu buku khusus. Hasil pemeriksaan selanjutnya bisa aku catatkan kembali di bukuku ini, sehingga perkembangan bayi bisa aku pantau dengan mudah.
- Jika ada kode yang tidak aku ketahui dan tidak sempat ditanyakan ke dokter (Sayangnya dr. Erdwin tidak memberikan nomor HP jadi aku nggak bisa tanya langsung), maka aku Googling atau tanya ke teman/keluarga yang berprofesi sebagai dokter.
- Mencatat data hasil pemeriksaan bayi sebenarnya bisa dilakukan di aplikasi kehamilan, sayangnya kadang indikatornya kurang lengkap. Tapi tetep, catatkan juga ya di aplikasi pilihan Bumil, karena biasanya ada pembahasan dan saran-saran yang akan diberikan apps atas grafik yang diinput.
- Memfoto semua hasil pemeriksaan dan mem-back up datanya di laptop, karena siapa tahuu nanti rusak atau hilang ya kan.
- Ini penting jika Bumil atau suami memiliki asuransi yang dapat mengcover pemeriksaan kehamilan, untuk kelancaran klaim, kumpulkan semua kuitansi dan usahakan saat masih di klinik untuk meminta salinan resep. Jika lupa, telepon klinik pemeriksaan untuk meminta dibuatkan salinan resep dan kuitansi. Biasanya klinik akan dengan senang hati memberikan.
Sharing pemeriksaan kehamilan pertama di trimester pertama sampai di sini dulu yak! Kalau Bumil amatir ini nggak males, akan diteruskan ke proses kehamilan dan pemeriksaan trimester kedua. *Girang sendiri*
“Pregnancy is a process that invites you to surrender to the unseen force behind all life.”
- Judy Ford
Komentar