Masak Masyuk #1: Pak Man, eh, Pac Man Rainbow Cake


Jadi ingat.

Suatu hari aku dan pangeran kodok begitu terobsesi dengan Rainbow Cake--berarti setiap hari obsesi kami berubah-ubah? Betul sekali ;)

Tapi sebagai pasangan pencari lokak, kami bukan terobsesi buat makan, melainkan memanfaatkan ketenaran kue pelangi ini untuk bikin bisnis *dasar. 5 hari sebelum pulang kampung permanen, kami membeli satu potongan besar Rainbow Cake di salah satu toko kue di dekat kos adikku di Jogja, di kawasan jalan Flamboyan, Deresan. Setelah icip-icip rasa, kualitas, tekstur dan browsing resep, kami--tepatnya aku--pede bisa bikin yang sama persis seperti yang kami beli. Mulai deh aku dan si pacar berburu bahan-bahan. Mulai dari pilah pilih esens pasta 6 warna sampai krim keju yang enak tapi nggak nguras kantong.

Meski popularitas kue ini sedang lucu-lucunya, agak sulit menemukan esens enam warna yang aku cari, karena kebanyakan hanya berupa pasta yang tidak memiliki aroma alias pewarna saja. Dan memilih esens ini juga harus cermat betul akan kandungan bahan dan keamanannya. Maklum, orang jahat ada di mana-mana. *kebanyakan nonton reportase investigasi. Kesulitan kedua adalah menemukan whipped cream kemasan kotak yang nantinya akan aku modifikasi dengan keju cheddar menjadi cream cheese. Sebenarnya tidak akan sesulit itu di hari-hari kerja, hanya saja kami berburu di hari Minggu, di mana toko-toko kue di seputaran Jogja--yang aku temukan setelah susah payah browsing di google map--kebanyakan tutup.

Sebenarnya gagal, tapi sebut saja Rainbow Cake versi brownies lah ya :D

Berhubung aku hanyalah seonggok anak kos yang tidak punya alat masak sama sekali selain rice cooker dan setrikaan yang bisa dipakai buat bikin toast, aku harus cari tempat yang paling tepat untuk jadi lab eksperimen Rainbow Cake-ku. Nggak perlu macam-macam sih, setidaknya ada oven gueddee untuk memanggang 6 lapisan kue sekaligus, 6 loyang dengan ukuran yang sama dan mixer gede dan timbangan bahan kue dan tutor pribadi yang bisa langsung ngomel ketika teknik mixing-ku salah atau lupa ngayak tepung. Tapi proses pencarian lab-nya singkat kok, karena semua kebutuhan di atas sudah ada pada tanteku, Tante Di, yang bermukim di daerah Kutoarjo. Bonus, tante Di adalah seorang artisan roti otodidak yang buka brand sendiri, La Risa Bakery and Pizza, di kabupaten Purworejo. Rumah tante Di hanya berjarak 1,5 jam perjalanan mobil dari Jogja, 45 menit naik Prameks :D Adik mamahku yang satu ini adalah, bagaimana ya bilangnya, inspirasiku buat bisa bikin kue dan roti deh pokoknya *kiss.

Hari itu juga, setelah akhirnya menemukan 6 esens warna pelangi, aku, pangeran kodok, mayu--panggilan sayang buat adekku yang dipaksa ikut daripada bengong nungguin hasil seleksi UGM-nya--dan si Bejo--Escudo klasik ijo kesayangan Pangeran Kodok--berangkat ke Kutoarjo. Begitulah, dapur Tante Di jadi hancur berantakan. *damai tan :D

Ini resep Pac Man Rainbow Cake yang aku adaptasi dari blog Bunda Shaski, yang mengutip Martha Stewart yang mempopulerkan kue ini dari Kaitlin Flannery lalu kami modifikasi lagi sesuai selera, sikon dan sesuai kantong. Kalau tidak diniatkan untuk dicatat di blog begini, niscaya aku akan langsung lupa, haha:

Bahan:
  • 226 gr butter (yang ini benar-benar aku timbang sampai angkanya 226)
  • 450gr gula (aku pakai gula pasir untuk percobaan pertama dan campuran gula halus untuk yang kedua)
  • 5 sdt baking powder (percobaan pertama) atau 5 sdt baking powder plus 2 sdm emulsifier (percobaan kedua).
  • 5 btr putih telur
  • 2 sdt vanila esens
  • 375 gr tepung terigu
  • 1/2 sdt garam
  • 2 kemasan karton kecil susu UHT
  • Esens merah (Raspberry), orange (Jeruk), kuning (Nangka), hijau (Pandan), Pasta biru dan ungu.

Frosting:
  • Cream cheese (Aku ganti dengan Whipped Cream yang dicampur cheddar, lebih hemat :D)
  • Sprinkle warna warni
  • Cheddar parut.

Proses pembuatan:
- Siapkan 6 loyang bundar atau segi empat ukuran 18 cm, olesi minyak atau margarin secukupnya, lebih bagus lagi jika pakai kertas roti, agar kue tidak lengket. (Takaran yang aku buat memang lebih pas untuk loyang 18 cm. Ketika pakai yang 20 cm, kue akan jadi terlalu tipis)
- Panaskan oven di suhu 160 derajat celcius (proses membuat kuenya sebenarnya tidak terlalu lama, jadi lebih baik disambi biar nggak repot)
- Campur tepung, baking powder dan garam di wadah pertama, sisihkan.
- Kocok putih telur di wadah kedua sampai agak kaku.
- Kocok butter dan gula di wadah ketiga, sampai lembut. Masukkan putih telur kaku tadi sedikit demi sedikit sambil dikocok dengan kecepatan sedang.
- Masukkan campuran tepung sambil diayak, jangan lupa diayak!--Begitulah pesan mama.
- Selingi dengan menuangkan susu UHT. Lakukan penambahan tepung-susu-tepung-susu bergantian.
- Bagi adonan menjadi 6 dalam mangkok (sesuai saran di blog Bu Shaski sebelum mixer butter dan gula, berat wadah ditimbang dahulu, setelah adonan jadi ditimbang lagi dan dikurangi berat wadah agar berat adonannya sama rata, jadi tinggi tiap lapisannya sama. Nggak lucu kan kalo tebel tipis tebel tipis :o)
- Campur esens/pasta ke tiap mangkok, tuang ke loyang taruh dalam loyang.
- Panggang lebih kurang 15-20 menit (Dalam kasusku aku cuma pakai feeling kapan kuenya harus diangkat :D).
- Berkreasilah dengan frostingnya. Punyaku konsisten hanya pakai whipped cream gadungan dan sprinkle, lalu dipotong satu slice dan digeser sedikit biar ada trademark-nya: Pac Man Rainbow Cake.

Dan si Pac Man Rainbow Cake kami migrasikan ke Jogja untuk tes lidah.

Meski hasil dari percobaan kedua sudah lumayan, tapi bisnisnya belum jalan juga. Masih belum pede. Begini percakapan dengan costumer pertama kami, Kak Iir, kakaknya Pangeran Kodok.

Aku             : Gimana Kak?
Kakak         :  Hmm.. Enak.
Aku             : *girang* tapi aneh nggak?
Kakak         : Kakak belum pernah coba yang asli sih, jadi nggak bisa bandingin.
Aku             : Okee!
Kakak         : Tapi dek..
Aku             : Apa Kak?
Kakak         : Kok asin ya?
Aku             : *gubrak*

Itulah satu-satunya masalah yang belum terpecahkan, kenapa ada asinnya ya? pas pertama aku coba nggak ada asin-asinnya sama sekali. Mungkin garamnya nggak rata, atau aku salah pakai merk cheddar? Sungguh sebuah misteri!

Oh iya, agar tidak jadi semacam hoax, ini foto-fotonya. Cuma diambil ketika masuk proses frosting, karena kami terlalu sibuk dengan eksperimen sebelum dipanggang sehingga tidak sempat foto-foto.

Ini percobaan pertama pakai loyang segi empat. Bantat. Tapi kata pangeran kodok malah lebih enak. (?)



Bukan aku dong kalo gampang nyerah. Percobaan yang gagal ini dikasih dressing whipped cream dan keju cheddar plus sprinkle. Hasilnya... Tadaaa!

Nggak tega makannya T_T




Percobaan kedua dengan tekstur yang lebih halus dan naik.
Kami menambahkan cheddar parut lagi di atas cream cheese gadungan ini, biar nggak kerasa banget gadungannya, heheh.

Saking mengembangnya si kue, tinggi Rainbow Cake hasil percobaan kedua ini sekitar 25 cm. Haha.

I called this baby Pac Man Rainbow Cake. Doesn't it look alike?
Selamat mencoba! *wink

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devil Spends Korean Won!

My Rareness Has A Name: Kosmemophobia!

"Perkenalkan, Saya Tante Fatimah."

Arsip #3 - Bicara Musik Indie: Tentang Counter-Culture Kapitalisasi Seni

Ibuku?