Untukmu dan Kita yang Menua Bahagia
Ke
suatu tempat, aku tak tahu di mana.
Namun telah kukemasi rapat-rapat
sekantung bekal yang kemarin kita masak
sekantung bekal yang kemarin kita masak
di
bawah petak-petak cahaya redup-terang.
Di
sudut bernama dahulu
Tertinggal
gundukan sesal
dan
rasa malu yang bebal..
Tinggalkan
saja.
Karena kereta tak mau menanti,
tak
berhenti,
tak
kembali.
Genggam
sajalah tanganku,
kita
jalan-jalan di gerbong waktu..
Tempat kita melihat seorang bocah melompat-lompat di kursinya
melambaikan
tangan menyapa senja, saat
kelabu jingga-nya kita tuduh sebagai
epilog teater hari cerah di luar jendela.
epilog teater hari cerah di luar jendela.
Kita lupa matahari tak benar-benar pergi
Hanya berputar sejenak untuk kembali lagi.
Lalu,
ketika dari balik cerobong untuk kesekian kali
matahari muda menggumul kantuk
ketika dari balik cerobong untuk kesekian kali
matahari muda menggumul kantuk
dan
kicau anak burung berbaur sesaput kabut.
Sapamu padaku:
Lihat kan,
sayang?
Hidup baru dimulai ..
( 11 Juli 2013 - Selamat Ulang Tahun ... )
Komentar