Ibuku?

Beliau adalah wanita yang aku panggil mama. Namanya cantik, Fatia Fahmida. Sejak menyadari mama punya nama yang cantik, aku jadi suka nama yang mengandung unsur vokal a-i-a, suatu saat anakku juga akan kunamai dengan unsur vokal yang sama. Kata almarhumah nenek, Fatia diambil dari Al-Fatihah, Ummul Qur'an. Jantungnya Al-Qur'an. Suaranya cantik, beliau suka bersenandung ketika mencuci, memasak, menjemur, dan menimang anak-anaknya. Wajahnya cantik, bagiku beliau Ibu yang paling cantik. Kulitnya putih bersih, matanya jernih, rambutnya lurus hitam dan tebal. Usia membuat beberapa noda hitam muncul di wajahnya, dan pekerjaan rumah tangga membuatnya tak pernah memanjangkan rambut cantiknya. Sering kami, putrinya, memaksa beliau memanjangkan rambut. Jawabannya sederhana: "Ribet, kalau masak, nyuci, gendong adek, nanti rambutnya kemana-mana." Mamaku adalah wanita yang tidak pernah sekalipun datang ke salon kecantikan kecuali untuk potong rambut. Tetapi untuk aku dan adik pe...