Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2011

Obrolan di Atas Sepeda Motor #5

Pasca baca makalah seorang mahasiswa Sospol: Kenapa kita harus bayar mahal tiap semester untuk membuat rumit hal-hal yang sebenarnya akan baik-baik saja tanpa perlu dibuat rumit? (Jalan Jambon - Tepatnya ngobrol dengan diri sendiri, 2011)

Obrolan di Atas Sepeda Motor #4

Makan di mana enaknya ya? Pengen nyoba yang baru ah. Apa dong? Warung Pak Kobis! Pedes.. Ayam yang dibilang Mbak Intan itu? Tutup.. Kalo yang kemaren kita liat di Jokteng? Ntar malah nggak enak.. Nyobain agak ke utara aja.. Pasti mahalll.. Jadi? Pak Sondemo aja ya.. *Tepok jidat (Yogyakarta, Selalu begini, setiap hari)

Obrolan di Atas Sepeda Motor #3

Be.. Apa? Gelandangan sama pengemis punya bisa punya anak kecil-kecil? Pada kawin nggak ya? Kalau punya anak ya berarti kawin dong.. Bukaaan, kawin legal, nikah maksudnya.. Mereka punya duit nggak buat ke KUA ya, ngurus pernikahan? Nikah siri kan bisa.. Kalau nggak punya duit buat bayar penghulu? Ya nggak nikah.. Kalau gitu pembuatan anaknya gimana dong? Hahahahaha.. iya ya.. (Perempatan MM UGM, 2011)

Obrolan di Atas Sepeda Motor #1

Tau nggak aku lagi mikir apa? Apa itu? Mungkin, warna yang selama ini kita lihat bukan warna yang sebenarnya Tuhan lihat ya? Mungkin mata kita itu punya efek menipu, tapi karena semua orang mendapatkan efek yang sama, semua orang berpikir bahwa merah itu merah, hitam itu hitam, jadi kita merasa nggak ada yang salah. Walaupun sebenarnya di luar indra penglihatan kita, merah itu hitam, hitam itu merah.. Hmmmmm.. (Perjalanan dari Jalan Bantul menuju Jogja, 2012)